Industri clothing brand di Bali berkembang pesat seiring meningkatnya kesadaran akan kualitas, estetika, dan nilai lokal dalam setiap produk. Salah satu aspek penting dalam menentukan identitas dan daya tahan produk fashion adalah apparel printing. Dua metode populer saat ini Manual Screen Printing dan Direct to Film (DTF) Printing seringkali menjadi bahan perdebatan di kalangan pelaku industri.

Sebagai studio yang telah bekerja sama dengan berbagai brand lokal dan internasional, Unitive Studio menekankan bahwa pemilihan teknik cetak bukan hanya soal harga atau kecepatan, melainkan soal kualitas jangka panjang dan karakter brand. Artikel ini akan mengupas tuntas kelebihan dan kekurangan dari kedua metode dengan data yang aktual dan mendalam agar pembaca mendapatkan panduan lengkap sebelum memutuskan.

Apa Itu Apparel Printing?

Apparel printing adalah proses mencetak desain atau gambar ke permukaan pakaian seperti kaos, hoodie, atau tote bag. Metode yang umum digunakan antara lain:

  • Manual Screen Printing
  • DTF (Direct to Film)
  • DTG (Direct to Garment)
  • Sublimasi

Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan cocok untuk kebutuhan tertentu. Kali ini kita akan membahas apa itu Manual Screen Printing dan juga DTF (Direct To Film) Printing yang sekarang sangat digemari oleh para produsen baju di karenakan kelebihan dan kekurangan yang di berikan oleh masing masing teknik tersebut.

Baca Juga : 5 Jenis Sablon yang Menjadi Favorit Brand Clothing Banget

Apa Itu Manual Screen Printing dan DTF Printing?

Manual Screen Printing adalah teknik cetak tradisional menggunakan screen dan tinta yang ditekan secara manual ke permukaan kain. Metode ini telah digunakan selama puluhan tahun dan sangat terkenal karena hasilnya yang tahan lama dan berkualitas tinggi.

DTF (Direct To Film) Printing adalah metode modern di mana desain dicetak ke film PET khusus dan kemudian dipindahkan ke kain menggunakan mesin heat press. Metode ini populer karena kecepatan dan fleksibilitasnya dalam mencetak desain kompleks.

Perbandingan Manual Screen Printing dan DTF Printing

1. Manual Screen Printing

Kelebihan:

  • Kualitas Tahan Lama: Tinta menyerap langsung ke dalam kain sehingga hasil sablon tidak mudah luntur atau pecah.
  • Warna Lebih Solid: Sangat cocok untuk desain dengan warna blok dan gradasi sederhana.
  • Efisiensi untuk Produksi Massal: Biaya produksi per unit bisa jauh lebih murah dalam kuantitas besar.
  • Kesan Handmade dan Eksklusif: Cocok untuk brand yang mengedepankan kualitas dan sentuhan artistik.

Kekurangan:
Kurang Efisien untuk Desain Kompleks: Proses pemisahan warna dan pembuatan screen cukup memakan waktu.

Proses manual screen printing
Source: Pinterest.com

2. DTF (Direct to Film)

Kelebihan:

  • Mampu Mencetak Desain Kompleks: Cocok untuk desain full color dan gradasi yang rumit.
  • Fleksibel dan Cepat: Tidak memerlukan proses pembuatan screen.
  • Cocok untuk Produksi Satuan: Ideal untuk print-on-demand dan bisnis kecil.

Kekurangan:

  • Kualitas Kurang Awet: Daya tahan terhadap cuci dan gesekan masih kalah dibanding manual screen printing.
  • Tekstur Kurang Nyaman: Hasil sablon bisa terasa ‘plastik’ dan menutupi pori kain.
  • Kurang Ramah Lingkungan: Banyak prosesnya bergantung pada plastik dan lem yang bisa mencemari lingkungan.

Mengapa Manual Screen Printing Masih Jadi Pilihan Utama untuk Clothing Brand?

Bagi clothing brand yang mengutamakan brand identity dan kualitas jangka panjang, manual screen printing tetap unggul. Terutama di pasar clothing Bali yang identik dengan seni, kerajinan tangan, dan sentuhan lokal, screen printing memberi nilai tambah yang autentik dan menyatu dengan citra Bali yang eksotis dan artistik. Brand seperti Unitive Studio di Bali mengambil pendekatan ini untuk menghadirkan apparel yang tidak hanya tampil keren, tetapi juga terasa bernilai dan tahan lama di pasar lokal maupun internasional.

Rekomendasi: Pilih Sesuai Kebutuhan Brand Anda 

KriteriaManual Screen PrintingDTF Printing 
Daya TahanBertahan lebih dari 10 tahun jika dicuci dengan air dingin dan deterjen lembut.Umumnya bertahan 2–3 tahun, warna mulai pudar setelah 30–40 kali pencucian rutin.
Tekstur dan KenyamananTinta menyerap ke serat kain, terasa alami dan nyaman dipakai sehari-hari.Terasa seperti stiker di permukaan; kurang nyaman untuk kain tipis atau ringan.
Biaya ProduksiLebih murah untuk produksi massal (misalnya 100+ pcs); biaya per item menurun drastis.Efisien untuk satuan atau custom, tidak butuh persiapan cetak.
Detail DesainTerbatas untuk blok warna atau garis tajam, tidak optimal untuk foto.Bisa mencetak gambar kompleks, gradasi, dan foto realistik secara presisi.
Waktu ProduksiMembutuhkan 1-2 hari untuk proses penyablonan, pengeringan, dan finishing.Bisa selesai dalam beberapa jam (untuk satuan).
Effisiensi MassalSempurna untuk skala besar bisa mencetak >1000 pcs per hari dengan setup yang tepat.Kurang effisien perlu satu per satu proses film dan press.
Warna & KetahananWarna lebih pekat dan tahan sinar matahari serta pencucian berkali-kali.Warna awal cerah, tapi bisa cracking pada kain elastis.
Ramah LingkunganMenggunakan tinta water-based dan bahan saring yang bisa dipakai ulang.Menghasilkan limbah film PET dan tinta sintetis kurang eco-friendly.
Kesan PremiumMemberi kesan eksklusif dan craftmanship tinggi, cocok untuk branding fashion.Terlihat lebih industrial dan produksi massal; kurang cocok untuk luxury brand.
Kesulitan ProduksiMembutuhkan keterampilan manual dan peralatan cetak khusus.Bisa digunakan oleh pemula dengan printer DTF dan heat press sederhana.

Kenapa Manual Screen Printing Masih Unggul?

Meskipun DTF menawarkan fleksibilitas, manual screen printing tetap tak tergantikan untuk brand yang menjunjung nilai estetika dan daya tahan. Bahkan dalam survei di kalangan pelaku fashion lokal oleh Printwear Magazine (2023), 72% dari clothing brand kelas menengah ke atas memilih screen printing untuk koleksi utama mereka.

Beberapa alasan utama:

  • Tahan Lama: Manual screen printing mampu bertahan lebih dari satu dekade jika dirawat dengan benar.
  • Cocok untuk Branding: Memberi kesan authentic dan bernilai seni tinggi, penting untuk brand lokal seperti di Bali.
  • Finishing Profesional: Hasil cetakan terlihat menyatu dengan kain, tidak terlihat “tempelan”.

Penutup

Dalam memilih metode apparel printing, penting untuk mempertimbangkan karakteristik brand, segmentasi pasar, serta nilai jangka panjang. Jika Anda adalah pelaku clothing brand yang mengedepankan kualitas, eksklusivitas, dan kesan handmade, maka manual screen printing adalah pilihan terbaik terutama untuk pasar clothing Bali yang unik dan penuh karakter.

Saatnya Upgrade Brand Anda dengan Manual Screen Printing Berkualitas

Ingin hasil sablon yang awet, estetik, dan benar-benar mencerminkan identitas brand Anda?
Unitive Studio hadir dengan layanan manual screen printing premium yang cocok untuk clothing brand di Bali dan seluruh Indonesia.

📬 Hubungi Unitive Studio:

📧 Email: halo.unitive@gmail.com

📞 WhatsApp: +62 878 6864 3144

🌐 Website: www.unitivestudio.com

📸 Instagram: @unitive.studio

🕒 Jam Operasional Unitive Studio:

Senin – Jumat: 09.00 – 18.00 WITA

Sabtu: 09.00 – 15.00 WITA

Minggu & Hari Libur Nasional: Tutup

Mulailah mencetak koleksi terbaik Anda dengan kualitas yang tahan lama dan hasil premium.👉 Pesan sekarang manual screen printing di Unitive Studio dan jadikan brand Anda unggul di pasar.